File header adalah
sebuah file yang digunakan untuk mendefinisikan beberapa file macro, fungsi,
variabel dan konstan. File header nantinya akan mengandung beberapa fungsi atau
perintah yang akan digunakan dalam program. File header ini sangat penting,
karena beberapa perintah tidak akan dapat dijalankan jika file header yang
mendukung perintah tersebut tidak ditulis dalam program. File header ini
memiliki ciri bereksistensi “.h” dan diarahkan oleh preprocessor dirrective
#include sebagai gambaran kepada kompilator bahwa beberapa fungsi yang terdapat
dalam file header tersebut diikutkan dalam pembuatan program.
Nama file yang memungkinkan dibangun pada program
bahasa c++, yang dicantumkan setelah #include. Berisi antara lain informasi
fungsi, konstanta, dan variabel dari pustaka (bagian program yang telah tersedia).
Berikut beberapa header file yang sering digunakan dalam bahasa C++ :
1.<Iostream.h>
Digunakan untuk menampilkan perintah:
Digunakan untuk menampilkan perintah:
a. Cin
Dalam C++,
perintah cin digunakan untuk menginput suatu nilai dari suatu piranti masukan
(keyboard) untuk selanjutnya diproses oleh program.
Sintaknya
adalah:
cin >>
variabel;
contohnya:
cout <<
“Masukkan suatu bilangan : ”;
cin >>
bil;
cout <<
“Anda memasukkan bilangan “ << bil “\n”;
b. cout
Dalam c++,
perintah cout digunakan untuk menampilkan suatu informasi ke piranti output
(layar). Contoh-contoh penggunaannya telah banyak diberikan di bab-bab
sebelumnya. Berikut ini perintah-perintah tambahan untuk mengatur tampilan
output.
c. endl
Perintah ini
berfungsi sama dengan \n (ganti baris)
Contoh:
cout <<
“Hallo” << endl;
d.
ends
ends merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk
menambah karakter null ( nilai ASCII NOL ) kederetan suatu karakter. Fungsi ini
akan berguna untuk mengirim sejumlah karakter kefile didisk atau modem dan
mangakhirinya dengan karakter NULL.
2.<Conio.h>
Digunakan untuk menampilkan perintah:
a. getch()
Digunakan untuk menampilkan perintah:
a. getch()
Perintah getch()
berfungsi sama seperti cin (perintah input), akan tetapi getch() khusus untuk
input berupa karakter. Disamping itu getch() dapat membaca input berupa spasi atau
tab, sedangkan cin tidak bisa.
Sintaksnya:
Variabel =
getch();
Fungsi ini juga
dapat digunakan apabila tidak diinginkan penekanan ENTER ketika input data
karakter.
b. getche()
Perintah
getche() kegunaannya sama dengan getch(), bedanya adalah:
- getch() tidak
menampilkan karakter yang diiinput
- getche()
menampilkan karakter yang diinput
fungsi getch()
dan getche() sama-sama membutuhkan file header conio.h
Berikut ini
contoh penggunaan getch() dan getche()
char karakter;
cout <<
“masukkan sebuah karakter : “;
karakter =
getch();
cout <<
“Anda mengetik karakter : ” << karakter;
cout <<
“masukkan sebuah karakter : “;
karakter =
getche();
cout <<
“Anda mengetik karakter : ” << karakter;
c. Clrscr
Fungsi ini digunkan untuk membersihkan layar window dan memindahkan posisi kursor ke baris 1 kolom 1 (pojok kiri atas).
d. Putch
Akan menampilkan karakter ASCII dari nilai x ke layer monitor tanpa memindahkan letak kursor ke baris berikutnya.
Fungsi ini digunkan untuk membersihkan layar window dan memindahkan posisi kursor ke baris 1 kolom 1 (pojok kiri atas).
d. Putch
Akan menampilkan karakter ASCII dari nilai x ke layer monitor tanpa memindahkan letak kursor ke baris berikutnya.
e. Clreol
Fungsi ini digunakan untuk membersihkan layar mulai dari posisi kursor hingga kolom terakhir, posisi kursor tiak berubah.
f.. Gotoxy
Fungsi gotoxy digunakan untuk memindahkan kursor ke kolom x, baris y.
g. Wherex
Fungsi wherex digunakan untuk mengembalikan posisi kolom kursor.
i. Wherey
Fungsi wherey digunakan untuk mengembalikan posisi baris kursor.
j. Window
Fungsi window digunakan untuk mendefinisikan sebuah window berdasarkan koordinat kiri atas dan kanan bawah.
3. <Stdio.h>
Digunakan untuk menampilan perintah :
Digunakan untuk menampilan perintah :
a.
printf()
: Merupakan fungsi keluaran yang paling umum digunakan untuk menampilkan
informasi kelayar. Bentuk Penulisan : printf(“penentu format”, argumen-1,
argumen-2, …);
b.
puts()
: Perintah puts() sebenarnya sama dengan printf(), yaitu digunakan untuk
mencetak string ke layar. puts() berasal dari kata PUT STRING. Perbedaan antara
printf() dengan puts() adalah : printf() puts() .Harus menentukan tipe data
untuk data tring, yaitu %s Tidak Perlu penentu tipe data string, karena fungsi
ini khusus untuk tipe data string. Untuk mencetak pindah baris, memerlukan
notasi ‘ n ‘ Untuk mencetak pindah baris tidak perlu notasi ‘ n ‘, karena sudah
dibeikan secara otomatis.
c.
putchar()
: Perintah putchar() digunakan untuk menampilkan sebuah karakter ke layar.
Penampilan karakter tidak diakhiri dengan pindah baris.
d.
fprintf()
: Digunakan untuk mencetak semua jenis tipe data ke printer dan secara otomatis
memberikan efek perpindahan baris.
e.
fputs()
: Digunakan untuk mencetak tipe data string ke printer
f.
fputc()
: Digunakan untuk mencetak tipe data karakter ke printer
g.
scanf()
: Fungsi pustaka scanf() digunakan untuk menginput data berupa data numerik,
karakter dan string secara terformat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pemakaian fungsi scanf(). Fungsi scanf() memakai penentu format. Fungsi scanf()
memberi pergantian baris secara otomatis. Fungsi scanf() tidak memerlukan
penentu lebar field. Variabelnya harus menggunakan operator alamat “&”.
Bentuk umum fungsi scanf(): “ penentu format “, &variabel. Penentu
format : kode format untuk konversi data “&” Operator untuk pointer,
yang digunakan untuk penempatan alamat dari nilai variabel di memori. Variabel
: variabel yang akan menampung nilai yang dimasukkan Penentu Format scanf()
h.
gets()
: Fungsi gets() digunakan untuk memasukkan data bertipe karakter dan tidak
dapat digunakan untuk memasukkan data numerik. Penulisan fungsi gets() harus
diakhiri dengan penekanan tombol enter. Fungsi gets() akan menyebabkan kursor
secara otomatis akan pindah baris, fungsi gets() tidak memerlukan penentu
format. Perbedaan scanf() dengan gets(). scanf() dan gets() tidak dapat
menerima string yang mengandung spasi atau tab dan dianggap sebagai data
terpisah Dapat menerima string yang mengandung spasi atau tab dan masing
dianggap sebagai satu kesatuan data.
i.
getchar()
: Fungsi getchar() digunakan untuk membaca data yang bertipe karakter,
penggunaan fungsi getchar harus diakhiri dengan penekanan tombol enter.
Karakter yang dimasukkan akan terlihat pada layar dan pergantian baris akan
dilakukan secara otomatis tanpa penekanan tombol enter. Fungsi getchar tidak
menggunakan argument, tetapi langsung memberikan hasil karakter yang
dimasukkan.
Contoh program yang menggunakan header file stdio.h :
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main(){
int a,t,luas; //deklarasi variable dengan tipe data integer
printf("Masukkan alas : "); //menampilkan tulisan
scanf("%i",&a); //menyimpan nilai
printf("Masukkan tinggi : ");
scanf("%i",&t);
luas=0.5*(a*t); //rumus aritmatika
printf("Luas segitiga tersebut adalah : %i",luas);
getch();
}
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main(){
int a,t,luas; //deklarasi variable dengan tipe data integer
printf("Masukkan alas : "); //menampilkan tulisan
scanf("%i",&a); //menyimpan nilai
printf("Masukkan tinggi : ");
scanf("%i",&t);
luas=0.5*(a*t); //rumus aritmatika
printf("Luas segitiga tersebut adalah : %i",luas);
getch();
}
4. <String.h>
a. Strcpy
Digunakan untuk menyailn nilai string
a. Strcpy
Digunakan untuk menyailn nilai string
b. Strlen
Untuk mengetahui panjang string
c. Strupr
Digunakan untuk membuat string menjadi capital.
d. Strcmp
Digunakan untuk membandingkan dua buah string.
Hasil dari fungsi ini bertipe integer dengan nilai: Negative, jika string pertama kurang dari string kedua. Nol, jika string pertama sama dengan string kedua Positif, jika string pertama lebih besar dari string kedua
Bentuk umum : strcmp(string1, string2);
e. strlwr
Digunakan untuk mengubah huruf menjadi kecil semua.Bentuk umum : strlwr(string);
f. strcmp
Digunakan untuk membandingkan dua string.Bentuk umum : strcmp (string1, string2);
g. strcat
Digunakan untuk menggabungkan string.Bentuk umum : strcat(string1,string2);
Contoh program yang menggunakan header file string.h :
#include <iostream.h>
#include <string.h>
#include <conio.h>
main() {
char *nama = "belajar matematika"; //membuat var nama dengan isi “belajar matematika”
char *a; //var lain dengan tipe data char
cout<<"panjang string: "<<strlen(nama)<<endl; //untuk menghitung panjang string
cout<<strupr(nama)<<endl; //menampilkan string dalam bentuk kapital
strcpy(a,nama); //mengcopy string var nama ke dalam var a
cout<<a; //menampilkan string dalam var a
getch();
}
#include <iostream.h>
#include <string.h>
#include <conio.h>
main() {
char *nama = "belajar matematika"; //membuat var nama dengan isi “belajar matematika”
char *a; //var lain dengan tipe data char
cout<<"panjang string: "<<strlen(nama)<<endl; //untuk menghitung panjang string
cout<<strupr(nama)<<endl; //menampilkan string dalam bentuk kapital
strcpy(a,nama); //mengcopy string var nama ke dalam var a
cout<<a; //menampilkan string dalam var a
getch();
}
5. <Math.h>
Digunakan untuk menampilan perintah :
a. Sqrt
Fungsi akar
Digunakan untuk menampilan perintah :
a. Sqrt
Fungsi akar
b. Pow
Fungsi pangkat
c. Sin (), cos(), tan()
Masing-masing digunakan untuk menghitung nilai sinus, cosinus dan tangens dari suatu sudut. Bentuk umum: Sin(sudut); Cos(sudut); Tan(sudut);
d. Max
Digunakan untuk menghitung hasil pembagian dan sisa pembagian. Bentuk umum: max(bilangan1, bilangan2);
e. Min
Digunakan untuk menentukan bilangan terkecil dari dua buah bilangan. Bentuk umum : min(bilangan1, bilangan2).
Contoh program yang menggunakan header file math.h :
#include <iostream.h>
#include <math.h>
#include <conio.h>
main() {
int nilai,a,b;
cout<<"nilai : "; cin>>nilai; // perintah menginputkan nilai
b=pow(nilai,2); //memangkatkan var nilai dengan pangkat 2
cout<<b<<endl; //menampilkan hasil pemangkatan
a=sqrt(nilai); //mengakarkuadratkan var nilai
cout<<a<<endl; //menampilkan hasil akar
getch();
}
Contoh lain :
#include
<iostream.h>
#include
<conio.h>
#include
<math.h>
main()
{
int a = 45;
int b = 4;
int c = 2;
float ipangkat, iakar, isin, icos,
itan;
iakar = sqrt(b);
cout<<”akar dari
“<<b<<” adalah”<<iakar<<endl;
ipangkat = pow(b,c);
cout<<”pangkat
“<<c<<” adalah”<<ipangkat<<endl;
isin = sin(a);
cout<<”sin
sudut”<<a<<”derajat adalah”<<isin<<endl;
icos = cos(a);
cout<<”cos sudut”<<a<<”derajat
adalah”<<icos<<endl;
itan = tan(a);
cout<<”tan
sudut”<<a<<derajat adalah”<<itan;
getch(); }
6. <Windows>
Digunakan untuk menampilan perintah :
System
Digunakan untuk memberi warna. Berikut contoh programnya yang menggunakan header file windows :
#include <iostream.h>
#include <windows.h>
#include <conio.h>
main() {
system ("color 27"); //angka 2 memberi warna background hijau dan angka 7 mewarnai tulisan jadi putih
cout<<"Latian"; //menampilkan tulisan “Latihan” pada layar
getch();
}
Digunakan untuk menampilan perintah :
System
Digunakan untuk memberi warna. Berikut contoh programnya yang menggunakan header file windows :
#include <iostream.h>
#include <windows.h>
#include <conio.h>
main() {
system ("color 27"); //angka 2 memberi warna background hijau dan angka 7 mewarnai tulisan jadi putih
cout<<"Latian"; //menampilkan tulisan “Latihan” pada layar
getch();
}
7. <Iomanip.h>
Digunakan untuk menampilan perintah :
a. Setiosflags()
Digunakan untuk mengatur jumlah digit decimal dibelakang koma
Contoh program yang menggunakan header file iomanip.h :
#include <iostream.h>
#include <iomanip.h>
#include <conio.h>
main() {
float a,b,c;
cout<<"masukkan angka pertama: ";
cin>>a;
cout<<"masukkan angka pembagi: ";
cin>>b;
c=a/b;
cout<<"hasil : " <<setiosflags(ios::fixed)
<<setprecision(2)<<c; //mendeklarasikan jumlah digit desimal
getch();
}
Digunakan untuk menampilan perintah :
a. Setiosflags()
Digunakan untuk mengatur jumlah digit decimal dibelakang koma
Contoh program yang menggunakan header file iomanip.h :
#include <iostream.h>
#include <iomanip.h>
#include <conio.h>
main() {
float a,b,c;
cout<<"masukkan angka pertama: ";
cin>>a;
cout<<"masukkan angka pembagi: ";
cin>>b;
c=a/b;
cout<<"hasil : " <<setiosflags(ios::fixed)
<<setprecision(2)<<c; //mendeklarasikan jumlah digit desimal
getch();
}
b. setw()
Perintah ini
digunakan untuk mengatur lebar tampilan data (rata kanan).
Contoh:
A = 123;
B = 98;
C = 1;
cout <<
“Nilai A = “ << setw(6) << A << endl;
cout <<
“Nilai B = “ << setw(6) << B << endl;
cout <<
“Nilai C = “ << setw(6) << C << endl;
Bandingkan bila
tanpa menggunakan setw().
- setfill()
Perintah setfill
digunakan untuk menambahkan suatu karakter tertentu pada
field yang
kosong pada suatu data. Perhatikan contoh berikut ini
A = 123;
B = 98;
cout<<
“Nilai A = “<< setw(6) << setfill(‘*’) << A << endl;
cout<<
“Nilai B = “<< setw(6) << setfill(‘.’) << B << endl;
Perintah
setfill() biasanya digunakan setelah penggunaan setw().
- setprecision()
Berikut contohnya:
#include
<stdio.h>
#include
<conio.h>
#include
<iostream.h>
#include
<iomanip.h>
Main()
{
Float
a,b,c;
A=25.77;
B=23.45;
Clrscr();
C=a*b;
Cout<<”setiosflags(ios::fixed);
Cout<<setprecision(1)<<c<<endl;
Cout<<setprecision(2)<<c<<endl;
Cout<<setprecision(3)<<c<<endl;
Cout<<setprecision(4)<<c<<endl;
Cout<<setprecision(5)<<c<<endl;
Getch();
}
c.
dec, oct dan hex : dec, oct dan hex merupakan suatu fungsi manipulator yang
digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk desimal, oktal dan hexadesimal.
d.
setbase (int n) : Fungsi setbase () merupakan suatu fungsi manipulator yang
digunakan untuk mengkonversi ke bilangan basis n (n= 8, 10 atau 16)
e. setfill(int c) : Fungsi setfill(int
c) merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan
untuk
menyetel karakter pemenuh berupa c
f. setiosflags(long f) : Fungsi
setiosflags()merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk menyetel format yang
ditentukan oleh f
g. resetiosflags(long f) : Merupakan
suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk menghapus format yang ditentukan
oleh f
8. <Stdlib.h>
Digunakan untuk menampilan perintah :
a. Atof()
Digunakan untuk mengonfersi nilai string menjadi bilangan bertipe double. Bentuk umum : atof(char x);
Digunakan untuk menampilan perintah :
a. Atof()
Digunakan untuk mengonfersi nilai string menjadi bilangan bertipe double. Bentuk umum : atof(char x);
b. Atoi()
Digunakan untuk merubah tipe data string menjadi integer.
c. Pow
Digunakan untuk pemangkatan suatu bilangan.Bentuk umum : pow(bilangan, pangkat).
Contoh program yang menggunakan header file stdlib.h :
#include <stdlib.h>
#include <stdio>
#include <iostream>
#include <conio>
main (){
char angka1[3]; // var angka1 bertipe data char
int a1; // var a1 bertipe data integer
cout<<"Masukan Angka 1 = ";cin>>angka1;
a1 = atoi(angka1); //var angka1 yang bertipe data char dimasukkan dalam var a1 yang bertipe data int
printf("Angka 1 = %s dan a1 = %d",angka1,a1);
getch ();
#include <stdlib.h>
#include <stdio>
#include <iostream>
#include <conio>
main (){
char angka1[3]; // var angka1 bertipe data char
int a1; // var a1 bertipe data integer
cout<<"Masukan Angka 1 = ";cin>>angka1;
a1 = atoi(angka1); //var angka1 yang bertipe data char dimasukkan dalam var a1 yang bertipe data int
printf("Angka 1 = %s dan a1 = %d",angka1,a1);
getch ();
Contoh lain:
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <stdlib.h>
main() {
char
a[10], b[10];
Int
bil1, bil2, imax, imin;
cout<<”masukkan
bilangan 1 : “;cinn>>a;
cout<<”masukkan
bilangan 2 : “;cinn>>b;
bil1
= atoi(a);
cout<<”bilangan
1 adalah “<<bil1<<endl;
bil2
= atoi(b);
cout<<”bilangan
2 adalah “<<bil2<<endl;
imax
= max(bil1,bil2);
cout<<”nilai
yg paling besar adalah “<<imax<<endl;
imin
= min(bil1,bil2);
cout<<”nilai
yg paling kecil adalah “<<imin<<endl;
getch();
}
9. <ctype.h>
Mendefinisikan set fungsi yang digunakan untuk mengklasifikasikan karakter dengan jenis mereka atau untuk mengkonversi antara atas dan huruf kecil dengan cara yang independen dari yang digunakan set karakter (biasanya ASCII atau salah satu ekstensi, meskipun implementasi menggunakan EBCDIC juga dikenal).
Mendefinisikan set fungsi yang digunakan untuk mengklasifikasikan karakter dengan jenis mereka atau untuk mengkonversi antara atas dan huruf kecil dengan cara yang independen dari yang digunakan set karakter (biasanya ASCII atau salah satu ekstensi, meskipun implementasi menggunakan EBCDIC juga dikenal).
Isalpha merupakan fungsi
yang akan melakukan analisis apabila karakter adalah alphabetic.Fungsi
Isalpha() akan mengembalikan nilai selain nol bila ch merupakan huruf
alphabetic.Bila tidak, maka nol akan dikembalikan.Simbol yang menunjukkan huruf
alphabet dapat beraneka ragam dari satu bahasa ke bahasa lainnya.Untuk bahasa
Inggris, symbol ini merupakan huruf besar dan huruf kecil dari A sampai Z.
Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan Isalpha adalah isalnum(), iscntrl(), isdidgit(), isgraph(), isprint(), ispunct, dan issapce().
b. Isalnum merupakan fungsi yang melakukan analisis apabila karakter adalah alphanumeric.Fungsi Isalnum akan mengembalikan nilai selain nol bila argumennya huruf alphabet atau digit.Bila karakter bukan alphanumeric maka 0 akan dikembalikan.
Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan fungsi Isalnum adalah isalpha(), isdigit(), isgraph(), isprint(), ispunct, isspace().
c. Isdigit akan melakukan analisis apabila karakter adalah sebuah decimal digit.Fungsi isdigit adalah untuk mengembalikan nilai selain nol bila ch merupakan sebuah digit , yaitu nol sampai 9.Bila sebaliknya maka 0 akan diberikan.
Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan Isdigit() adalah isalnum(), isalpha(), iscntrl, isgraph(), isprint(), ispunct(), dan isspace().
d. Iscntrl merupakan fungsi yang akan melakukan analisis apabila karakter adalah sebuah control karakter.Fungsi iscntrl akan mengembalikan nilai selain nol apabila berada antara 0 dan 0x1F atau apabila ch sama dengan 0x7F (DEL);namun apabila sebaliknya maka 0 akan dikembalikan.
Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan Iscntrl adalah isalnum(), isalpha(), isdigit(), isgraph(), isprint(), ispunct(), dan isspace().
e. Isgraph merupakan fungsi yang akan melakukan analisis apabila karakter memiliki representasi grafik.Fungsi isgraph akan mengembalikan nilai selain nol bila ch merupakan semua karakter selain space.Bila karakter merupakan sebuah space (spasi) maka nol akan dikembalikan.Meskipun karakter ini merupakan implementasi dependen, namun mereka biasanya berada pada range 0x21 sampai 0x7E.
Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan isgraph() adalah isanum(), isalpha(), iscntrl(), isdigit(), isprint(), ispunct(), dan isspace().
f. Islower merupakan fungsi yang akan melakukan analisis apabila karakter adalah sebuah lowercase letter.Fungsi islower akan mengembalikan nilai selain nol apabila ch merupakan huruf kecil,namun apabila ch merupakan huruf besar maka nol akan dikembalikan.
Fungsi yang berhubungan dengan islower adalah isupper()
Contoh :
g. Isupper merupakan fungsi yang akan melakukan analisis apabila karakter adalah sebuah uppercase alphabetic.Fungsi isupper akan mengembalikan nilai selain nol apabila ch merupakan huruf besar,namun apabila ch merupakan huruf kecil maka nol akan dikembalikan.
Fungsi yang berhubungan dengan isupper adalah islower().
h. Ispunct Memeriksa apakah parameter c adalah karakter tanda baca. Untuk tujuan fungsi ini, sebuah karakter tanda baca adalah setiap karakter grafis (seperti dalam isgraph) yang tidak alfanumerik (seperti dalam isalnum).
i. Toupper berguna untuk mengkonversi parameter untuk merubah menjadi huruf besar nya jika variabel c adalah huruf kecil dan memiliki setara huruf besar. Jika tidak ada konversi tersebut adalah mungkin, nilai yang dikembalikan adalah c tidak berubah.
Dalam lokal default C, huruf kecil adalah setiap dari: abcdefghijklmnopqrstu vwxyz, yang menerjemahkan masing-masing untuk: ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTU VWXY Z.
j. Isprint Memeriksa apakah parameter c adalah karakter yang dapat dicetak. Sebuah karakter yang dapat dicetak adalah setiap karakter yang bukan merupakan karakter kontrol.
Untuk set karakter standar ASCII, karakter kontrol adalah kode-kode ASCII 0x00 (Nul) dan 0x1F (AS), ditambah 0x7f (DEL). Selain daripada itu,merupakan karakter yang dapat dicetak semua namun, implementasi compiler spesifik dalam platform tertentu dapat menentukan karakter kontrol tambahan di set karakter (di atas 0x7f).
isgraph mengembalikan nilai true untuk kasus-kasus yang sama seperti isprint kecuali untuk karakter spasi (seperti ''), yang kembali dengan kodisi benar ketika diperiksa dengan isprint tapi salah saat diperiksa dengan isgraph.
k. Isspace merupakan fungsi yang akan melakukan analisis apabila karakter adalah sebuah spase/tab.Fungsi isspace akan mengembalikan nilai selain nol apabila ch bukan merupakan spasi,namun apabila ch merupakan karakter spasi maka nol akan dikembalikan.
l. Tolower berguna untuk mengkonversi parameter untuk merubah menjadi huruf kecil nya jika variabel c adalah huruf besar dan memiliki setara huruf besar. Jika tidak ada konversi tersebut adalah mungkin, nilai yang dikembalikan adalah c tidak berubah.
Dalam lokal default C, huruf kecil adalah setiap dari: abcdefghijklmnopqrstu vwxyz, yang menerjemahkan masing-masing untuk: ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTU VWXY Z.
m. Isgraph Memeriksa apakah parameter c adalah karakter dengan representasi grafis. Karakter dengan representasi grafis semua karakter daripada dapat dicetak (sebagaimana ditentukan oleh isprint) kecuali untuk karakter spasi (seperti ''), yang tidak dianggap karakter isgraph.
Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan Isalpha adalah isalnum(), iscntrl(), isdidgit(), isgraph(), isprint(), ispunct, dan issapce().
b. Isalnum merupakan fungsi yang melakukan analisis apabila karakter adalah alphanumeric.Fungsi Isalnum akan mengembalikan nilai selain nol bila argumennya huruf alphabet atau digit.Bila karakter bukan alphanumeric maka 0 akan dikembalikan.
Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan fungsi Isalnum adalah isalpha(), isdigit(), isgraph(), isprint(), ispunct, isspace().
c. Isdigit akan melakukan analisis apabila karakter adalah sebuah decimal digit.Fungsi isdigit adalah untuk mengembalikan nilai selain nol bila ch merupakan sebuah digit , yaitu nol sampai 9.Bila sebaliknya maka 0 akan diberikan.
Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan Isdigit() adalah isalnum(), isalpha(), iscntrl, isgraph(), isprint(), ispunct(), dan isspace().
d. Iscntrl merupakan fungsi yang akan melakukan analisis apabila karakter adalah sebuah control karakter.Fungsi iscntrl akan mengembalikan nilai selain nol apabila berada antara 0 dan 0x1F atau apabila ch sama dengan 0x7F (DEL);namun apabila sebaliknya maka 0 akan dikembalikan.
Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan Iscntrl adalah isalnum(), isalpha(), isdigit(), isgraph(), isprint(), ispunct(), dan isspace().
e. Isgraph merupakan fungsi yang akan melakukan analisis apabila karakter memiliki representasi grafik.Fungsi isgraph akan mengembalikan nilai selain nol bila ch merupakan semua karakter selain space.Bila karakter merupakan sebuah space (spasi) maka nol akan dikembalikan.Meskipun karakter ini merupakan implementasi dependen, namun mereka biasanya berada pada range 0x21 sampai 0x7E.
Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan isgraph() adalah isanum(), isalpha(), iscntrl(), isdigit(), isprint(), ispunct(), dan isspace().
f. Islower merupakan fungsi yang akan melakukan analisis apabila karakter adalah sebuah lowercase letter.Fungsi islower akan mengembalikan nilai selain nol apabila ch merupakan huruf kecil,namun apabila ch merupakan huruf besar maka nol akan dikembalikan.
Fungsi yang berhubungan dengan islower adalah isupper()
Contoh :
g. Isupper merupakan fungsi yang akan melakukan analisis apabila karakter adalah sebuah uppercase alphabetic.Fungsi isupper akan mengembalikan nilai selain nol apabila ch merupakan huruf besar,namun apabila ch merupakan huruf kecil maka nol akan dikembalikan.
Fungsi yang berhubungan dengan isupper adalah islower().
h. Ispunct Memeriksa apakah parameter c adalah karakter tanda baca. Untuk tujuan fungsi ini, sebuah karakter tanda baca adalah setiap karakter grafis (seperti dalam isgraph) yang tidak alfanumerik (seperti dalam isalnum).
i. Toupper berguna untuk mengkonversi parameter untuk merubah menjadi huruf besar nya jika variabel c adalah huruf kecil dan memiliki setara huruf besar. Jika tidak ada konversi tersebut adalah mungkin, nilai yang dikembalikan adalah c tidak berubah.
Dalam lokal default C, huruf kecil adalah setiap dari: abcdefghijklmnopqrstu vwxyz, yang menerjemahkan masing-masing untuk: ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTU VWXY Z.
j. Isprint Memeriksa apakah parameter c adalah karakter yang dapat dicetak. Sebuah karakter yang dapat dicetak adalah setiap karakter yang bukan merupakan karakter kontrol.
Untuk set karakter standar ASCII, karakter kontrol adalah kode-kode ASCII 0x00 (Nul) dan 0x1F (AS), ditambah 0x7f (DEL). Selain daripada itu,merupakan karakter yang dapat dicetak semua namun, implementasi compiler spesifik dalam platform tertentu dapat menentukan karakter kontrol tambahan di set karakter (di atas 0x7f).
isgraph mengembalikan nilai true untuk kasus-kasus yang sama seperti isprint kecuali untuk karakter spasi (seperti ''), yang kembali dengan kodisi benar ketika diperiksa dengan isprint tapi salah saat diperiksa dengan isgraph.
k. Isspace merupakan fungsi yang akan melakukan analisis apabila karakter adalah sebuah spase/tab.Fungsi isspace akan mengembalikan nilai selain nol apabila ch bukan merupakan spasi,namun apabila ch merupakan karakter spasi maka nol akan dikembalikan.
l. Tolower berguna untuk mengkonversi parameter untuk merubah menjadi huruf kecil nya jika variabel c adalah huruf besar dan memiliki setara huruf besar. Jika tidak ada konversi tersebut adalah mungkin, nilai yang dikembalikan adalah c tidak berubah.
Dalam lokal default C, huruf kecil adalah setiap dari: abcdefghijklmnopqrstu vwxyz, yang menerjemahkan masing-masing untuk: ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTU VWXY Z.
m. Isgraph Memeriksa apakah parameter c adalah karakter dengan representasi grafis. Karakter dengan representasi grafis semua karakter daripada dapat dicetak (sebagaimana ditentukan oleh isprint) kecuali untuk karakter spasi (seperti ''), yang tidak dianggap karakter isgraph.
10. <complex.h>
File header
yag mendefinisikan fungsi untuk aritmatikka kompleks.
Berikut
contohnya:
#include<stdio.h>
#include<complex.h>
int main(){
double complex z = -4.4 + 3.3 * I;
double radius = cabs(z);
double argument = carg(z);
double x = creal(z);
double y = cimag(z);
printf("cartesian(x,y):(%4.1f,%4.1f)\n",x,y);
#include<complex.h>
int main(){
double complex z = -4.4 + 3.3 * I;
double radius = cabs(z);
double argument = carg(z);
double x = creal(z);
double y = cimag(z);
printf("cartesian(x,y):(%4.1f,%4.1f)\n",x,y);
printf("polar(r,theta):(%4.1f,%4.1f)\n",radius,argument);
return 0;}
return 0;}
11.
<time.h>
mendefinisikan
fungsi tanggal dan waktu.
#include <stdio.h>
#include <time.h>
Main() {
time_t
now;
time(&now);
printf(“sejak
01.01.1970 00:00:00:%d detik\n”,now);
return 0;
}
12.
<assert.h>
file
header yang mendefinisikan makro menegaskan C preprocessor.
contoh script program
dengan menggunkan file header assert.h
#include
<stdio.h>
#include
<assert.h>
// contoh untuk
memprint isi myInt jika tidak ditunjuk oleh NULL
void
print_number(int* myInt) {
assert
(myInt!=NULL);
printf
("%d\n",*myInt);
}
int main ()
{
int a=10;
int * b = NULL;
int * c = NULL;
b=&a;
print_number
(b);
print_number
(c);
return 0;
}
Comments