A. Abstrak
Dalam hidup ini, kita mulai dengan
aktivitas, kalau Saya buat persamaan maka hidup itu adalah beraktivitas.
Manusia itu dari sebelum lahir keduniapun sudah beraktivitas dirahim seorang
ibu, berbicara tentang kehidupan tidak terlepas dari perputaran. Seperti apa
yang dikatakan Albert Einsten, “Hidup itu seperti naik sepeda. Agar tetap
seimbang, kau harus terus bergerak”. Salah
satu aktivitas yang berkaitan dengan perputaran adalah bisnis. Bisnis adalah
kegiatan yang dilakukan lebih dari satu orang atau suatu organisasi yang
menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis
lainnya, untuk mendapatkan suatu keuntungan atau laba. Secara historis kata
bisnis dari bahasa
Inggris business,
dari kata dasar busy yang
berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun
masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan.
Kegiatan yang menghasilkan sebuah
keuntungan maka disitulah semakin banyaknya pesaing. Dan kalau saya perhatikan, saat ini
semakin banyak pengusaha yang bermunculan di Indonesia. Tidak hanya pengusaha
berskala besar tapi juga pengusaha kecil dan menengah, bahkan usaha kecil
menengah (UKM) saat ini mengalami peningkatan yang cukup besar pertumbuhannya.
Namun hanya sedikit diantara jutaan pengusaha atau calon pengusaha yang
memiliki sikap cerdas. Sikap cerdas tidak serta merta diperoleh dengan mudah,
perlu adanya pemahaman dan mengerti tentang diri sendiri, lingkungan dan orang
lain. Dengan itu kita dituntut untuk : 1. Menciptakan sebuah mimpi didalam diri
kita dan berusaha mengejarnya dengan mengantisipasi kemungkinan apa yang akan
terjadi dengan melihat dilingkungan sekitar kita. Disitulah akan timbul sebuah
ide atau inovasi yang akan kita lakukan kedepannya. 2. Mengambil langkah yang
tepat memulai sebuah usaha yang kita pahami dan kita mengerti. Sesuai dengan
intuisi dan passion kita. 3. Memilih strategi yang paling tepat dengan cara
berpikir cepat, semakin cepat kita berpikir maka semakin cepat kita bertindak.
Dan selalu kaji ulang apapun aktivitas yang kita lakukan dan pencatatan setiap
aktivitas perlu dilakukan. Proses pencatatan ini meminimalkan sebuah kegagalan.
4. Mempercepat strategi marketing dengan inovasi adalah sebuah kewajiban dan
pelajari cara hidup manusia. 5. Memintalah bantuan kepada yang membuat
semua ini. Dengan latar belakang
di atas, timbul beberapa pertanyaan. Dan dari itulah terbenak sebuah gagasan
untuk mendirikan Usaha Jasa Advertising (Papan Reklame)
B. Isi
Jasa Advertising (Papan Reklame) merupakan salah satu
media luar ruang yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat
urban yang memiliki tujuan menyampaikan pesan mengenai suatu produk atau jasa
bahkan individu-individu yang ingin mendongkrak popularitas. Sebuah kelebihan
pada papan reklame dibandingkan dengan televisi atau radio adalah kegiatan
penyampaian pesan kepada khalayak yang berlangsung selama 24 jam dalam sehari,
7 hari dalam seminggu dan 30 hari dalam sebulan. Oleh karena itu Jasa Advertising (Papan Reklame)
sangat begitu menjanjikan, selain berbanding lurus dengan permintaan Pasar,
usaha ini memerlukan Modal yang tidak sedikit. Serta diperlukan SDM yang
profesional dan bepengalaman, baik didalam desain maupun manufacturing.
Dimana untuk membuat billboard harus
melalui tahap perhitungan yang tepat, seperti keadaan tanah, angin, ukuran luas reklame,
kekuatan rangka konstruksi, semua itu harus diperhitungkan untuk menghindari
resiko yang tidak diinginkan.
Agar Usaha ini memiliki perbedaan dengan
perusahan advertising yang lain, maka diperlukan kombinasi yang baik pula.
Dalam desain Papan Reklame ini akan dibuat adanya sentuhan 3D. Selain itu
konsumen bebas untuk meimilih desain itu dari kami atau dari orang lain.
Begitupun dalam pengurusan pajak untuk reklame, bisa membantu dalam perhitungan
tarif pajak reklame.
Berikut beberapa contoh Papan Reklame :
Demikian ide peluang bisnis yang bisa
saya tulis, tentunya masih banyak lagi ide ide yang bisa kita temukan, maka
perbanyaklah melihat, mendengar, membaca, menulis, dll. Terimakasih, mohon maaf
jika ada kesalahan.
C. Referensi
M. Suyanto(2007) Revolusi Strategis. Yogyakarta: Penerbit
ANDI Yogyakarta.
Jason Jennings dan Laurence Haughton(2004) it’s not the Big
that eat the Small...it’s the Fast that eat the Slow. Jakarta:PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Comments